PERISTIWA ISRA MIKRAJ BACAAN ATTAHIYYAT ADALAH DIALOG ANTARA RASULULLAH SAW DENGAN ALLAH SWT



Asalamualaikum wbt.

Maaf.. sekadar berbagi pengetahuan bagi yang belum tahu dan mengingatkan kembali bagi yang sudah tahu bahwa "BACAAN ATTAHIYYAT ADALAH DIALOG ANTARA RASULULLAH SAW. DENGAN ALLAH SWT" di Sidratul Muntaha ketika terjadi peristiwa Isra Mi'raj.

Seandainya kita mengetahui bahwa sebahagian dari bacaan solat itu adalah dialog antara Rasulullah SAW dengan Allah Azza wajalla, tentu kita tidak akan terburu-buru melakukannya...
Allahu Akbar, ternyata bacaan solat itu dapat membuat kita seperti berada di syurga...
Mari kita fikirkan dan renungkan kisah berikut ini, tentu akan berlinang air mata kita, masya Allah..

Disingkatkan cerita, pada malam itu Jibril As. menghantar Rasulullah Saw naik ke Sidratul Muntaha. Namun kerana Jibril As tidak diperkenankan untuk mencapai Sidratul Muntaha, maka Jibril As pun mengatakan kepada Rasulullah SAW untuk melanjutkan perjalanannya sendiri tanpa dirinya...

Rasulullah Saw melanjutkan perjalanan perlahan sambil merasa kagum melihat indahnya istana Allah Swt hingga tiba di Arsy... Setelah sekian lama menjadi seorang Rasul, inilah pertama kalinya Nabi Muhammad Saw berhadapan dan berbincang secara langsung dengan Allah Azza wa Jalla... Bayangkanlah betapa indah dan luar biasa dahsyatnya moment ini, Masya Allah..

Percakapan antara Nabi Muhammad Rasulullah Saw dengan Allah Subhanahu Wata'ala :

-Rasulullah Saw-pun mendekat dan memberi salam penghormatan kepada Allah Swt : "Attahiyyatul mubarokaatush shalawatuth thayyibaatulillah" bermaksud "Semua ucapan penghormatan, pengagungan dan pujian hanyalah milik Allah".

-Kemudian Allah Swt menjawab sapaannya "Assalamu 'alaika ayyuhan Nabiyyu warahmatullahi wa barakaatuh" ("Segala pemeliharaan dan pertolongan Allah untukmu wahai Nabi, begitu pula rahmat Allah dan segala karunia-Nya".)

-Mendapatkan jawaban seperti ini, Rasulullah Saw tidak merasa bangga atau berbesar diri, malah beliau tidak lupa dengan umatnya, ini yang membuat kita sangat terharu. Beliau menjawab dengan ucapan : "Assalaamu 'alaina wa 'alaa 'ibadillahish shalihiin" (Semoga perlindungan dan pemeliharaan diberikan kepada kami dan semua hamba Allah yang shalih") Bacalah percakapan mulia itu sekali lagi, itu adalah percakapan Sang Khaliq dan hamba-NYA, Sang Pencipta dan ciptaan-NYA dan beliau saling menghormati satu sama lain, menghargai satu sama lain, dan lihat Betapa Rasulullah Saw mencintai kita umatnya, bahkan beliau tidak lupa dengan kita ketika beliau di hadapan Allah Swt...

-Melihat peristiwa ini, para Malaikat yang menyaksikan dari luar Sidratul Muntaha tergetar dan kagum betapa Rahman dan Rahimnya Allah Swt, betapa mulianya Nabi Muhammad Saw...Kemudian para Malaikat pun mengucap dengan penuh keyakinan : "Asyhadu Allaa ilaaha illallah, wa asy hadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluh" ("Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan kami bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba Allah dan Rasul Allah".)

-Jadilah rangkaian percakapan dalam peristiwa ini menjadi suatu bacaan dalam shalat yaitu pada posisi Tahiyat Awal dan Akhir, yang kita ikuti dengan selawat keatas Nabi sebagai sanjungan seorang individu yang menyayangi umatnya. Mungkin sebelumnya kita tidak terfikir tentang erti dan makna kalimah dalam bacaan ini. Semoga dengan penjelasan singkat ini kita dapat lebih menjiwai makna solat kita. Sehingga kita dapat merasakan getaran yang dirasakan oleh para Malaikat disaat peristiwa itu... Semoga ianya bermanfaat untuk menambah kekhusyukan dalam solat kita. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Pesanan : Jangan pernah tinggalkan solat kerana didalam kubur banyak jutaan manusia yang minta dihidupkan kembali hanya untuk beribadah kepada Allah Swt.. Sesibuk apapun kita jangan pernah tinggalkan solat. Sumber : Kitab Qissotul Mi'raj.

Comments

Post a Comment

Popular Posts